Contrative linguistics & Error Analysis


التقابل اللغوي وتحليل الأخطاء
Contrative linguistics & Error Analysis
Oleh: Mohammad Mohajer, Lc,MA
Seringkali kesulitan pengajaran bahasa asing, dan kesalahan anak didik dalam mempraktekkannya terjadi karena ketidak mampuan seorang guru dalam memahami karakteristik bahasa asing yang dipelajari, serta perbedaan karakteristik bahasa ibu yang dikuasai oleh peserta didik.
Pada abad ke19 masehi munculnya ilmu perbandingan bahasa ( Comparative Linguistics ), walaupun ketika itu tujuannya berbeda dengan tujuan ilmu "التقابل اللغوي" yang sedang kita bahas, dulu ilmu perbandingan bahasa ini digunakan utk mengetahui dan menjajaki perbedaan dua bahasa yang berasal dari satu rumpun, sedangkan sekarang ilmu perbandingan bahasa ini bertujuan untuk mempermudah proses pengajaran bahasa untuk orang asing ataupun dalam proses penerjemahan bahasa tertentu.
Ilmu perbandingan bahasa ini muncul dengan dasar teori yang mengatakan: setiap pelajar bahasa asing pada hakikatnya tidak memulai dari nol, akan tetapi setiap yang mempelajari bahasa asing pada hakikatnya dia sudah mengetahui “sedikit” dari bahasa asing itu yang sama dengan bahasa ibunya. Makanya, seorang pelajar kadangkala mendapatkan beberapa bagian yang mudah ketika dia mempelajari bahasa asing, dan sebagian yang mudah, darimana datangnya “kemudahan” dan “kesulitan” ini padahal dia masih di awal proses belajar bahasa asing?! Pelajar bahasa asing yang baik memang dituntut untuk menyadari kalau belajar bahasa asing sangat jauh berbeda dengan belajar bahasa ibu, sehingga menuntutnya untuk memberikan yang lebih banyak ketika mempelajarinya.
Ilmu ini bertujuan menyingkap persamaan dan perbedaan antara bahasa ibu dan bahasa asing, yang dengannya mempermudah proses pengajaran dan belajar bahasa asing tentu. Perbandingan bahasa ini bukan bertujuan membandingka antara satu bahasa dengan bahasa lainnya, akan tetapi membandingkan pola, struktur dan unshur bahasa itu sendiri, seperti halnya membandingkan suara satu bahasa dengan bahasa lainnya, atau pola kalimat satu bahasa dengan pola kalimat bahasa lainnya, seperti itu juga perbandingan satu grammar dengan grammar bahasa lainnya.
Tujuan Ilmu Perbandingan Bahasa:
1.     Meneliti persamaan dan perbedaan antara dua bahasa
2.     Mampu menghipotesa problem dan kesulitan yang akan didapatkan dalam proses pembelajaran
3.     Membantu mengembangkan kurikulum pengajaran bahasa asing
Dalam membandingkan antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia misalnya, kita mendapati banyak sekali perbedaan antara dua bahasa, baik dari sisi kaidah bahasanya, unsur suaranya, ataupun susunan kalimatnya,seperti halnya: huruf ( ع، خ، غ)  yang tidak ada ejaan sepertinya dalam bahasa Indonesia, begitu halnya dengan sebagian struktur kata kerja dalam bahasa Arab yang tidak didapatkan arti yang serupa dengannya dalam bahasa Indonesia, seperti: wazan ( فاعَل ) dan beberapa wazan-wazan lainnya. Seperti itu juga penggunaan nama sebagai kata ganti “ Aku/ saya” diperbolehkan dalam bahasa Indonesia, dan tidak boleh dalam bahasa Arab. Seperti itu juga halnya kecenderungan penggunaan Jumlah Ismiyah dalam bahasa Indonesia ( Budi pergi ke pasar ), yang sangat bertentangan dengan Jumlah Fi`liyah yang sering digunakan oleh orang Arab. Perbedaan-perbedaan seperti ini sangat berkemungkinan munculnya kesalahan ketika siswa berbicara ataupun menulis bahasa asing yang sedang dipelajarinya, seperti contoh: رأيت طالبا الذي ينجح, karena dalam bahasa Indonesia Isim mashul (الذي) boleh didatangkan setelah Isim Nakirah.
Sedangkan analisa kesalahan ( Error Analysis ) adalah hasil dari ilmu perbandingan bahasa, yang membedakan antara keduanya, analisa kesalahan ini Cuma mempelajari bahasa tujuan yang sedang dipelajari saja, sedangkan dalam perbandingan bahasa dua bahasa yang dikaji.
diantara hal penting yang perlu diperhatikan dalam bagian ini, yang pertama: kesalahan dalam bahasa ibu berbeda dengan kesalahan dalam berbahasa asing, kesalahan dalam berbahasa dengan bahasa ibu seringnya disebabkan oleh sebab-sebab psikis pembicara, sakit, capek, ragu-ragu dll, sedangkan kesalahan dalam bahasa asing seringkali disebabkan oleh kurangnya pengetahuan sipembicara tentang bahasa terebut ataupun faktor-faktor pengajaran yang tidak benar.
Analisa kesalahan dilakukan dalam beberapa jenjang berikut ini: 1- menspesifikasi kesalahan, 2- menjelaskan kesalahan, 3- memperbaiki kesalahan.

Dalam penentuan kesalahan yang diperhatikan adalah kesalahan jumhur dan mayoritas, bukan sebatas kesalahan yang bersifat individual, kemudian kesalahan itu seharusnya kesalahan dalam pola bahasa tujuan bukan kesalahan lainnya.

Komentar

Postingan Populer