status gue (pilihan 1)
Yok belajar dari “kodok”!!
“penting kita mengetahui kapan kita loncat sebelum tenaga dan kekuatan kita terkuras”
Coba anda letakkan seekor kodok dalam sebuah wajan yang penuh dengan air, dan mulailah anda memanasi air tersebut secara perlahan-lahan, anda pasti akan mendapatkan katak/kodok tersebut secara perlahan-lahan pula berusaha untuk menyesuaikan suhu badannya sesuai dengan perubahan suhu air tersebut. Akan tetapi ketika air tersebut mulai mendidih, maka kodok itu tidak mampu lagi beradabtasi dengan suhu air yang sedemikian panas, maka saat itulah kodok tersebut akan berusaha sekuat tenaga untuk “loncat” keluar wajan. Namun, sangat disayangkan tenaganya telah terlebih dahulu terkuras selama proses adabtasi yg dilakukan sebelumnya…tidak lama setelah itu mungkin dia akan mati..
Barangkali kita bertanya: apa sebenarnya yg telah membunuh kodok tersebut?? Kebanyakan kita akan mengatakan: air mendidih itu telah membunuhnya, tapi sebenarnya yang membunuhnya adalah ketidakmampuan sang kodok untuk mengambil keputusan “loncat” keluar disaat yang tepat.
Semua kita membutuhkan untuk terus bisa beradabtasi dengan lingkungan sekitar, dengan perbedaan-perbedaan yang ada..tapi jangan lupa..kita sangat membutuhkan pengetahuan tentang cara beradabtasi dan sampai sejauhmana kita akan terus beradabtasi?! Pengetahuan tentang bagaimana kita bisa mengambil keputusan disaat yang tepat?! Dan pengetahuan bagaimana kadangkala kita harus bersikap menantang arus yg ada!!
Kalau kita biarkan mereka atau lingkungan kita untuk terus mengeksploitasi badan, akal, perasaan, ataupun harta kita, maka hal itu akan terus berkelanjutan hingga ajal menjemput kita
“penting kita mengetahui kapan kita loncat sebelum tenaga dan kekuatan kita terkuras”
Hikmah penduduk Yaman (Allah jagalah mereka dari segala keburukan)
.......................................................................................................................................................................
Ngeri, tapi sering ditanyakan pertanyaan yang serupa
ada ikhwah yang menanyakan: dalam banyak ayatNya Allah swt mengatakan: "Dialah yang berkemampuan atas segala sesuatu" bagaimana kita harus menjawab kalau ada yang menyakan: mampukah Allah swt menciptakan tuhan seperti dirinya?
barangkali ini jawaban dari saya bisa ditanggapi:
pertama: kita mengatakan kalau Allah swt yang menciptakan dia maka dia bukanlah tuhan, dia tidak lebih dari makhluk seperti kita, jadi pertanyaan seperti ini sebuah bentuk kekeliruan.
kedua: disana ada tiga bentuk "qudrah" atau kemampuan: 1. qudrah jaiz (mampu melakukan dan bisa dilakukan) dan ini sebuah sifat yang terpuji, dan dengan qudrah ini suatu hal itu terlaksana. 2. qudrah mustahil lighairihi (dia mampu tapi tidak bisa dilakukan karena ada faktor lainnya yang menjadikan dia mustahil dilakukan), contohnya: orang yang telah menghabiskan minuman yang ada digelasnya,kemudian diperintahkan untuk meminumnya lagi, ini mustahil dilakukan bukan karena dia tidak mampu, tapi dikarenakan faktor lainnnya atau tidak adanya air yg diminum. pertanyaan diatas masuk kedalam qudrah dalam bentuk seperti nomor 2 ini, maka Allah swt tdk menciptakan makhluk sebagai tuhan karena hal itu akan menyebabkan dua nakhoda utk satu perahu, dan itu akan merusak tatanan alam/dunia sebagaimana yang banyak dijelaskan dlm al-Qur`an. ketidak mampuan seperti ini buknlah sifat yang tercela 3. `adam qudrah (tidak memiliki kekuatan/kemmapuan) ini yang termasuk sifat tercela dan Allah swt berlepas diri dari sifat `ajadz dan lemah. allahu waliyyuttaufiq
.......................................................................................................................................................................
nomor 1, 2 atau 3???!
orang bijak memanfaatkan eid/hari raya sebagai ladang kebaikan, menyambung tali silaturrahim, membantu yang membutuhkan, berbuat baik utk fakir miskin de el el.
orang bodoh menjadikannya sebagai ajang memamerkan kemaksiatan, mengisinya dengan berbagai bentuk pelampiasan syahwat
adapun orang lalai, mereka menilai eid adalah kesempatan untuk berleha-leha dengan hal2 yang tidak bernilai dan sia-sia...seperti inilah harinya anak-anak..
eid mubarak taqabbalahuminnawaminkum shalihal a`mal
kullu `am wa antum bikharin
......................................................................................................................................................................
ditengah maraknya fitnah sulit kita menentukan siapa yg berada diatas kebenaran?!
Imam al-Syafi`i berkata: ingin mengenal kebenaran, dan orang2 yg berada diatas kebenaran tersebut, maka lihatlah para ahli bathil, para musuh Allah dan RasulNya, siapa yang mereka jadikan sasaran dan musuh mereka? karena merekalah orang2 yg benar.
.......................................................................................................................................................................
bahasa Arab mengajarkan kita mengesakan Allah.
dalam bahasa Arab kata benda (isim) yang dimulai dengan alief dan laam (ال) ketika dimasukkan "yaa" (yang berarti wahai/panggilan) harus dipisahkan antara "yaa" tersebut dengan kata benda setelahnya, dan dijadikan kata أيها "ayyuha".sebagai perantara antara keduanya...contohnya: ياأيها الرسل wahai para Rasul, atau يا أيها النبي wahai Nabi. qaidah ini berlaku untuk semua kata benda kecuali satu yaitu lafadz jalalah الله Allah,,,
apa hikmahnya?
Allah melalui bahasa ArabNya mengajarkan kita mengesakanNya "dalam memanggil Allah swt dan berdoa kepadaNya kita tidak butuh perantara. Allah itu lebih dekat dengan kita melebihi urat pembuluh darah...wallahu`alam
.......................................................................................................................................................................
"kalau sekiranya kesibukan itu melelahkan, maka ketahuilah!! kosong dan pengangguran itu menghancurkan" Oemar bin Khattab
.......................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
Komentar
Posting Komentar